Oleh: Supriadi Lawani
CATATAN singkat ini saya tulis untuk memperingati hari perempuan sedunia atau yang sering disebut International Women’s Day (IWD) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya.
Sejarah hari perempuan sedunia ini secara singkat bermula pada tahun 1908 ketika ketika kurang lebih lima belas ribu (15.000) perempuan berbaris disepanjang kota New York menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak untuk memilih dalam pemilihan umum. Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama.
Demikianlah 8 Maret adalah sejarah monumental bangkitnya gerakan perempuan untuk terlepas dari segala macam diskriminasi yang bersifat gender dan bergerak menuntut hak – hak demokratik dan persamaan dalam segala lini kehidupan mulai dari ekonomi, politik dan sosial kebudayaan.
Di Indonesia sendiri pasca pemerintah Ir. Soekarno kalah gerakan perempuan mengalami kehancuran yang sangat brutal setelah peristiwa huru hara politik tahun 1965 dimana begitu banyak aktivis perempuan dibunuh, diperkosa dan dipenjarakan rezim otoritarian orde baru yang dipimpin Jendral Soeharto.
Namun pasca reformasi gerakan perempuan mulai tumbuh sedikit demi sedikit. Mulai terbentuk organisasi perempuan baik itu ditingkatkan mahasiswa, organisasi masyarakat sampai dengan membentuk organisasi non pemerintah ( ornop atau LSM).
Isu gerakan perempuan sampai hari ini belum juga bergerak jauh dari isu – isu lama, mulai dari kebutuhan dasar perempuan sampai kesetaraan gender dalam segala sektor kehidupan.
Walaupun perjuangan perempuan pasca reformasi ini sedikit banyak memperoleh keberhasilan seperti misalnya adanya Undang – undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, afirmatif action dalam undang – undang pemlihan umum terkait syarat wajib keterwakilan perempuan 30% dalam pencalonan sampai dengan undang – undang tindak pidana kekerasan seksual namun dalam kehidupan politik secara praktis masih ada pekerjaan yang harus dilakukan khususnya kaum perempuan dalam menginternalisasi kesadaran perempuan khususnya dalam politik.
Discussion about this post