Luwuk Times.CO.ID — Agenda rapat dengar pendapat (RDP) Komisi 2 DPRD Banggai membahas dampak aktivitas perusahaan di Desa Trans Mayayap dan Desa Mayayap, Kecamatan Bualemo sempat diwarnai ketegangan.
RDP yang dipimpin Ketua Komisi 2 Sukri Djalumang, Kamis (18/4/2024) itu memanas. Suasana rapat menjadi gaduh, ketegangan perang mulut antara Direktur PT Integra, Irpadin Oneng dengan advokat Hasrin Rahim.
Seperti dilansir Okenesia.com, ketegangan Irpadin Oneng itu dipicu setelah Hasrin Rahim secara tegas menyatakan bahwa dampak berkurangnya debit air dan pencemaran air sungai di dua desa itu merupakan ulah PT Integra, perusahaan tambang.
Hasrin Rahim, kapasitasnya sebagai advokat mengaku, sebelum mengajukan permohonan rapat dengar pendapat Dewan Banggai, pihaknya telah turun lapangan. Hasil pengecekan langsung itulah Hasrin Rahim menyebut PT Integra menjadi penyebab semua masalah di dua desa tersebut.
“Kalau kita mau lihat persoalan ini, kami cek langsung di lapangan itu di wilayah Integra. Tak usah dibantah-bantah lagi. Karena ada dampak dari Integra,” ungkap Hasrin dengan nada tinggi.
Instansi Pemda Banggai seperti Dinas TPHP sebut Hasrin hanya retorika. Sebab, sudah empat tahun kondisi parah di petani terkesan dibiarkan saja. Justru, sekarang muncul gugatan barulah ada iktikad turun meninjau. Padahal, ada penyuluh pertanian yang setiap saat berkomunikasi dengan petani.
Hasrin menyampaikan alasan gugatan ke PT Integra, karena mereka sudah turun melakukan penelusuran lapangan secara langsung.
“Ini kami lakukan demi masyarakat,” ungkap Hasrin.
Irpadin Oneng yang posisi duduknya hanya dipisahkan dua kursi dari Hasrin Rahim langsung menyela. Irpadin menekankan kepada Hasrin Rahim bahwa harus dibedakan masalahnya.
“Persoalan sawah, kami beroperasi baru tiga tahun. Jangan di-just. Ini tuntutan karena sungai keruh. Kalau debit air itu bukan urusan kita. Kalau keruh itu betul. Integra tahun 2021 operasi. Langsung di-justis Integra. Instansi Pemda sdh pernah turun. Ada sawit di atasnya (di atas areal PT Integra),” tutur Irpadin dengan suara meninggi pula.
Harusnya kata Irpadin, tuduhan mengarah ke PT Integra harus dibutkikan dengan data yang jelas. “Jangan mengada ada. Maksud saya, jangan langsung Integra, pakai sampel apa?,” kata Irpadin sembari menunjuk Hasrin Rahim.
Hasrin pun menyahutinya dengan menyebut bahwa sebelum PT Integra beroperasi, terdapat perusahaan bernama SGS. Antara SGS dan PT Integra, direkturnya sama, yakni Irpadin Oneng.
Discussion about this post