Pemanfaatan limbah ini juga menjadi isu penting dalam konteks pembangunan jalan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penggunaan agregat alam sebagai bahan konstruksi jalan semakin berkurang persediaannya, sehingga diperlukan bahan alternatif, seperti slag nikel.
Prof. Darmawati Darwis mengungkapkan, slag nikel merupakan harta kekayaan Indonesia dari sebagian banyak material yang masih bisa diolah dan diteliti. Sehingga bisa memberi nilai tambah bagi bangsa Indonesia.
Oleh karenanya, pemanfaatan slag nikel diharapkan dapat memacu produktivitas sektor industri. Dengan begitu tetap berperan sebagai penggerak roda perekonomian nasional.
Namun jika tidak dikelola dengan baik, justru menjadi sumber masalah tersendiri. Karena laju pertambahannya meningkat seiring dengan laju produksi nikel.
Dari pemaparan materi tersebut, terdapat beberapa masukan seperti perubahan konteks penelitian.
Dari yang mulanya berfokus pada bahan kontruksi jalan berubah menjadi kontruksi ramah lingkungan dengan fokus bahan pencampuran batako.
Diharapkan nantinya batako-batako yang terbuat dari slag nikel ini dapat digunakan untuk pembangunan rumah yang nantinya dapat berdampak pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Sulawesi Tengah.
Tidak hanya itu, pemanfaatan limbah tersebut juga dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan lebih dari dua lantai sebagai uji coba konstruksi bangunan tahan gempa.
Beberapa masukan lainnya pada pemanfaatan limbah nikel ini seperti pemeriksa terkait perizinan pemanfaatan limbah, luaran dari riset tersebut berupa buku, video serta laporan penelitian.
Dan juga nantinya, seminar akhir dari riset ini akan diadakan di Wilayah Kabupaten Morowali dengan menghadirkan Pemda setempat serta masyarakat agar hasil riset tersebut dapat berdampak langsung pada warga sekitar. *
PPID Brida Sulteng
Discussion about this post