LUWUKTIMES.CO.ID, Palestina— Hingga Senin (25/12/2023) atau delapan puluh hari perang brutal militer Israel terhadap warga sipil Jalur Gaza, Palestina, menyisakan kepedihan mendalam.
Darah setiap menit mengalir di tanah kelahiran para Nabi. Puluhan ribu nyawa warga sipil tak berdosa melayang percuma. Seolah nyawa manusia tak ada artinya.
Kebiadaban pemerintahan Pendudukan Israel melalui kaki tangannya di militer dipertontonkan.
Tak ada kemanusiaan, nurani hanyalah sampah. Bahkan nyawa manusia seperti nyawa binatang.
Peristiwa Nakbah yang disebut terbesar dalam sejarah kelam Palestina rupanya kalah dengan jumlah korban sejak agresi militer Israel ‘Badai Al-Aqsha’ 7 Oktober 2023, hingga saat ini.
Kantor Media Pemerintah di Gaza mempublikasikan update statistik terpenting terkait perang brutal Israel di Jalur Gaza hingga Senin, 25 Desember 2023.
Delapan puluh hari perang genosida atau pembunuhan massal untuk menghilangkan bangsa Arab Palestina.
Dari berbagai serangan brutal, militer Israel telah melakukan 1.745 pembantaian.
Pembantaian terbanyak akibat bom udara pesawat militer Israel yang menyasar pemukiman padat penduduk.
Pemboman brutal di pemukiman penduduk meluluhlantakkan rumah berikut penghuninya.
Kantor Media Pemerintah di Gaza mencatat, jumlah korban meregang nyawa bisa mencapai 27.674 orang. Jumlah ini termasuk orang hilang.
Sementara jumlah warga yang syahid berdasarkan data yang tiba di rumah sakit berjumlah 20.674.
Sedang sisanya sekitar 7 ribu lebih kategori hilang atau tidak diketahui nasibnya.
Bisa saja, tertimbun reruntuhan gedung atau terbunuh di tempat yang tak terdeteksi dan tak terurus mayatnya.
Discussion about this post