LUWUKTIMES.CO.ID, Palestina— Meskipun Amerika Serikat (AS) akan membentuk pasukan perlindungan maritim yang terdiri dari 10 negara, namun tak membuat Houthi-Yaman bergeming. Malah gerakan politik bersenjata itu akan terus melakukan serangan terhadap kapal Israel beserta afiliasinya.
Sebelumnya Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin mengumumkan pasukan perlindungan maritin terbaru dengan nama sandi Operation Prosperity Guardian.
Pasukan itu ditugaskan untuk melindungi pelayaran kapal komersil dari serangan Houthi Yaman di Laut Merah dan Teluk Aden.
Lloyd Austin meresmikan pasukan terbaru tersebut ketika Houthi secara intensif melakukan serangan terhadap kapal-kapal komersial yang berlayar menuju pelabuhan di Tel Avivi, Israel.
Houthi melakukan serangan terhadap pelayaran kapal komersil sebagai bentuk protes serangan Israel di Gaza. Mereka hingga kini masih mendukung perjuangan Hamas dan warga Palestina di tanah tersebut.
“Pengumuman Amerika tentang pembentukan “koalisi memalukan” tidak akan menghalangi kami untuk melanjutkan operasi militer sampai kejahatan genosida di Gaza dihentikan dan makanan, obat-obatan dan bahan bakar diperbolehkan masuk ke wilayah yang terkepung,” tutur pejabat senior Houthi, Mohammed Al-Bukhaiti, belum lama ini.
Sikap Houthi yang tak membiarkan kapal Israel berikut yang berafiliasi terhadap negara yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu sebut Mohammad Al-Bukhaiti adalah bentuk integritas moral dan kemanusiaan Hotuhi terhadap saudaranya di Palestina.
“Ini adalah bentuk integritas moral dan kemanusiaan. Dan kami tidak akan kami tinggalkan, tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus kami lakukan,” kata Mohammed al-Bukhaiti.
Al-Bukhaiti menyebut pasukan koalisi 10 negara yang dibentuk Amerika sebagai “Alliance of Shame” atau aliansi memalukan. * stp
Discussion about this post