LUWUKTIMES.CO.ID, Banggai— Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Luwuk Banggai menggelar mimbar bebas, di kawasan Tugu Adipura Luwuk, Selasa (12/12/2023). Agenda itu dalam rangka memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) se dunia
Isu utama yang disampaikan puluhan kader GMNI Luwuk Banggai pada kegiatan mimbar bebas itu adalah persoalan HAM dan Demokrasi di Indonesia.
Ketua DPC GMNI Luwuk Banggai, Rifat Hakim dalam orasinya menyampaikan, persoalan pelanggaran HAM berat masa lalu belum diselesaikan oleh Presiden Jokowi dalam kepemimpinannya selama 9 tahun menjabat.
“Persoalan pelanggaran HAM Berat masa lalu belum diselesaikan oleh Presiden Jokowi”, tuturnya.
Tak hanya itu, Rifat juga menyoroti masalah demokrasi yang sampai hari ini menurutnya telah dikebiri oleh rezim Jokowi.
“Kita sedang mengalami kemunduran demokrasi. Hari ini negara melalui rezim Jokowi telah menghianatinya lewat dinasti politik Jokowi yang sedang dibangun. Ruang publik yang makin menyusut, intervensi Mahkamah Konstitusi, kriminalisasi petani dan aktivis pembela HAM,” ungkapnya.
Tak hanya melakukan orasi, DPC GMNI Luwuk Banggai juga menyatakan sikap dan menuntut beberapa isu HAM dan demokrasi di Indonesia.
Pertama, tuntaskan pelanggaran HAM berat masa lalu. Kedua, stop kriminalisasi petani, buruh, nelayan dan kaum miskin kota.
Ketiga, bebaskan Haris dan Fatia. Keempat, rakyat harus bergerak bersama mencegah politik dinasti dan kembalinya tirani.
Kelima, mahasiswa harus segera mengkonsolidasikan diri dan mengambil tantangan sejarah untuk berdiri tegak menjadi tonggak demokrasi dengan menolak kembalinya Orde Baru dan republik rasa kerajaan. Dan keenam, rakyat bersatu tak bisa dikalahkan. *
(rilis)
Discussion about this post