“Kami telah menerima 2.550 laporan orang yang hilang, termasuk 1.350 anak yang masih tertimbun di bawah puing-puing sejak dimulainya agresi,” kata dia.
Ashraf menegaskan, Pendudukan Israel semakin sering menargetkan tenaga medis, mengakibatkan 193 tenaga medis syahid dan menghancurkan 45 mobil ambulans.
“Pendudukan Israel telah menargetkan 120 lembaga kesehatan, 18 rumah sakit dan 40 pusat kesehatan berhenti beroperasi, karena serangan dan kekurangan bahan bakar,” kata Ashraf.
“Rumah sakit saat ini beroperasi dengan generator cadangan hanya mampu mengoperasikan unit perawatan intensif, ruang operasi, dan unit gawat darurat. Sementara bagian lain rumah sakit tanpa listrik. Kami berusaha untuk menjalankan layanan cuci ginjal dalam beberapa waktu untuk menyelamatkan nyawa pasien gagal ginjal,” urai Ashraf.
Generator listrik cadangan ungkap Ashraf, merupakan nyawa terakhir bagi operasional rumah sakit. Jika listrik mati dalam beberapa jam ke depan, akan membunuh ratusan pasien terluka dan sakit.
Bentuk tindakan genosida Pendudukan Israel lainnya adalah dengan sengaja memutus pasokan air, listrik, dan penglaparan ribuan pasien, luka-luka, pengungsi, dan staf medis di rumah sakit.
“Kami mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk hadir di dalam rumah sakit guna menghentikan ancaman Israel dan melindungi sistem kesehatan serta memberi ruang bagi tim medis untuk melaksanakan tugas kemanusiaan murni mereka,” ucapnya. “Kami meminta semua pihak untuk segera memastikan koridor kemanusiaan yang aman untuk pengiriman pasokan medis, bahan bakar, dan staf medis, serta evakuasi ribuan luka-luka,” demikian Ashraf Al-Qudra. *
Discussion about this post