Luwuktimes.co.id, Palestina — Aura kemenangan bagi rakyat Palestina sudah di depan mata. Militer Israel yang kerap mengklaim sebagai pasukan elit terbaik seantero dunia, tapi faktanya berbanding terbalik. Tentara yang selama ini diandalkan kakek Benyamin Netanyahu, malah dibantai Hamas.
Kemampuan personal, terlebih lagi dengan semangat jihad yang terpatri di sanubari para mujahidin, membuat tentara Israel memilih mundur dari Jalur Gaza.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam-Hamas berikut faksi-faksi lainnya yang bahu membahu bersama menggaungkan perjuangan pembebasan Palestina dan Masjid Al-Aqsha, telah membantai ribuan pasukan Israel.
Pendudukan Israel mengklaim bahwa tantara nya yang terbunuh di medan tempur selama ‘Badai Al-Aqsha’ berkisar pada angka 300-an rupanya bohong belaka.
Upaya itu dilakukan untuk menutupi mata dunia seolah hanya ratusan yang terbunuh. Pada faktanya, media Israel merilis kematian tentara Israel telah mencapai di angka 3 ribu lebih.
Akibat dibantai para pejuang Palestina, menyebabkan Batalyon ke-13 (Brigade Golani) telah resmi meninggalkan Jalur Gaza.
Menarik mundur Batalyon Golani itu, buntut kerugian besar di antara komandan dan prajuritnya. Brigade Golani merupakan pasukan elit militer Israel.
Informasi Brigade Golani ditarik mundur dari Jalur Gaza itu diperoleh dari Infosham, Sabtu (23/12/2023).
“Batalyon tersebut praktis menjadi lumpuh. Prajurit yang tersisa dikirim ke institusi medis, karena mereka menderita masalah fisik dan mental dan tidak dapat terus berperang,” demikian laporan Infosham. * stp
Discussion about this post