Luwuktimes.co.id, Banggai— Muntasar Abd Azis memilih tak mencalonkan diri sebagai calon Ketum KONI Banggai periode 2023-2027.
Sebelum pamit atau meletakkan jabatan Ketum pada induk olahraga, sejumlah pesan ia sampaikan di Musorkab V KONI Banggai yang berlangsung di Aula Sekretariat KONI Banggai, Senin (11/12/2023).
“Ini hari terakhir saya berdiri disini. Jika ada kekurangan selama memimpin, tolong dimaafkan,” kata Muntasar.
Selain permohonan maaf, Muntasar juga memberi apresiasi kepada Bupati Banggai dan KONI Sulteng, yang baginya punya andil positif selama ia memimpin KONI Banggai selama 4 tahun.
“Terimakasih kepada Bupati Banggai Amirudin, yang telah memberikan petunjuk dan sumbangan yang luar biasa untuk KONI Banggai,” kata Muntasar.
“Begitu pula dengan KONI Sulteng, yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Banggai sebagai tuan rumah Porprov X se Sulteng tahun 2022 lalu. Karena harusnya Kabupaten Banggai baru mendapat jatah tuan rumah setelah 32 tahun kedepan,” tambah Muntasar.
Banggai Sambatu
Muntasar mengaku pernah dicemooh ketika ia memproklamirkan jangan Banggai Sambatu. Bahkan mereka mengibaratkan seperti mimpi di siang bolong.
Alasan yang men cemooh, karena mustahil Kabupaten Banggai dapat merebut juara umum pada Porprov Sulteng.
Akan tetapi semangat Banggai Sambatu mendapat ridho Allah SWT. Kabupaten Banggai sukses meraih juara umum pada pesta olahraga empat tahunan tingkat regional tersebut.
Mengapa Kabupaten Banggai sukses juara umum? Pertanyaan Muntasar itu langsung dijawabnya.
“Itu karena kita bersatu,” ucap Muntasar.
Jangan Bercerai Berai
Muntasar kembali mempertegas pesan pesan perpisahannya lagi.
“Setelah sepeninggalan dari KONI Banggai, saya minta pengurus KONI tetap solid dan jangan bercerai berai,” katanya.
“Dan siapa pun ketua umum terpilih KONI Banggai kedepan, harus mendapat dukungan penuh dari semua pengurus,” tambah Muntasar.
Ciptakan Kader
Muntasar merupakan sosok organisatoris. Sepak terjang di dalam berorganisasi tidak perlu diragukan publik.
Di bidang olahraga saja, Muntasar telah berkiprah sejak era tahun 60-an.
“Saya menjadi atlet sejak 1968. Dan menjadi Ketua sejak 1975. Disebut pak Ketua bukan baru di KONI. Dan saya datang ke KONI itu sebagai orang tua, bukan untuk menjadi ketua,” kata Muntasar.
Dan setiap berorganisasi sambung Muntasar ia mampu menciptakan kader.
“Setiap organisasi yang saya pimpin, tetap ada kader yang saya lahirkan. Termasuk di KONI. Dan di KONI kader itu adalah Cale (Syaifudin Abas),” kata Muntasar.
Pada closing statemen, Muntasar kembali meminta maaf kepada para pengurus KONI Banggai yang sebentar lagi menyelesaikan periodeisasi.
“Saya minta maaf jika ada kesalahan saya dalam memimpin KONI Banggai,” kata Muntasar. *
(yan)
Discussion about this post