“Kami akan mencoba memberikan listrik selama 4 jam hanya ke stasiun oksigen, sterilisasi, pompa air, dan beberapa layanan pendukung,” katanya.
Listrik yang mati di bagian tempat pasien tidur akan memengaruhi kemampuan staf medis untuk memantau tanda-tanda vital pasien.
Termasuk mempengaruhi pemberian perawatan medis yang tepat waktu, yang akan berdampak serius pada hidup pasien yang terluka dan yang sedang dirawat.
“Kami mengimbau semua lembaga internasional untuk segera menyediakan bahan bakar ke Pusat Medis Ash-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia sebelum terjadi bencana,” kata jubir Kemenkes Ashraf AlQudrah.
Masih dengan penyampaian jubir Kemenkes Ashraf AlQudrah, jurnalis di Kantor Informasi Pemerintah di Gaza Haidzan Harara dalam serangan udara ke pintu RS AlShifa Gaza.
Sementara itu, Kemenkes di Gaza, tiga rumah sakit diserang Israel yaitu Komplek RS Alshifa, RS AlQuds, dan RS Indonesia.
Menurut Direktur RS Alshifa Muhammad Abu Salimah, sebanyak 60 syahid akibat serangan Israel ke gerbang Rumah Sakit Alshifa.
Termasuk 15 syahid di depan rumah sakit Alshifa akibat serangan udara Israel. *
Discussion about this post