Orang-orang itu membawa kunci mereka, yakin mereka akan kembali. Banyak warga Palestina yang masih memegang kunci rumah asli mereka sebagai simbol harapan dan tekad mereka untuk kembali suatu hari nanti.
Kunci-kunci ini telah diwariskan selama beberapa generasi dan disimpan sebagai simbol hak warga Palestina untuk kembali – sebuah prinsip yang diabadikan dalam hukum internasional yang memberikan hak kepada individu untuk kembali ke rumah asal mereka.
Selama serangan terbaru Israel di Gaza, setidaknya 1,5 juta warga Palestina telah diusir dari rumah mereka, dua kali lipat jumlah mereka yang mengungsi saat Nakba pada tahun 1948. Bagi warga Palestina, Nakba bukanlah sebuah peristiwa sejarah tersendiri. Ini adalah proses perpindahan yang berkelanjutan dan tidak pernah berhenti.
5. Peta Palestina
Peta garis besar sejarah Palestina mewakili wilayah geografis yang terkait dengan wilayah tersebut sebelum berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Peta tersebut berfungsi sebagai representasi visual dari klaim Palestina atas tanah mereka dan penentuan nasib sendiri.
Pada tahun 1948, pasukan militer Zionis mengusir setidaknya 750.000 warga Palestina dari rumah mereka dan merebut 78 persen wilayah bersejarah Palestina. Sisanya yang sebesar 22 persen dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung.
Terdapat 7 juta pengungsi Palestina terdaftar yang tinggal di kamp-kamp yang berlokasi di seluruh Palestina dan negara-negara tetangga. Penderitaan pengungsi Palestina merupakan masalah pengungsi terpanjang yang belum terselesaikan di dunia.
Kalung berbentuk seperti peta Palestina dibuat dan dipakai, sering kali menampilkan detail rumit perbatasan dan kota di peta. T-shirt dan berbagai barang bergambar peta bersejarah Palestina digunakan sebagai ungkapan solidaritas terhadap Palestina.
6. Masjid Al-Aqsa
Kompleks Masjid Al-Aqsa terletak di Yerusalem, ibu kota yang diperebutkan di jantung konflik Israel-Palestina. Kompleks seluas 14 hektar (35 hektar) berisi Masjid al-Qibli (kubah abu-abu) dan Kubah Batu (kubah emas) dan memiliki makna keagamaan, budaya, dan politik yang mendalam bagi warga Palestina.
Umat Islam meyakini bahwa dari Al-Aqsa inilah Nabi Muhammad SAW naik ke surga pada saat Perjalanan Malam (Isra’ dan Mi’raj). Oleh karena itu, ini dianggap sebagai salah satu situs paling suci dalam Islam setelah Ka’bah di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Kompleks ini dikenal oleh umat Islam sebagai al-Haram ash-Sharif dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount.
Discussion about this post